Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan
untuk kaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa
membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan kepramukaan
melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.
Berbicara
tentang pramuka pasti tidak lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan
kepramukaan sedunia yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini
disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara
Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi
gerakan kepramukaan.
Sebelum
kita membahas tentang sejarah pramuka, sebaiknya terlebih dahulu kita mengulas
tentang riwayat hidup Baden-Powell.
A.
Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22
Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Ayahnya bernama
Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika
Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada
kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka
mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan
berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira,
lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar
sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada
Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak
gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika
Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika
dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting”
yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas
penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang
pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta agar Baden Powell melatih anggotanya
sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys
Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau
Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun
dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah
dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat
titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8
Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
B.
Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden
Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.
Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini
cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri
organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys
Scout.
Tahun 1912 atas bantuan
adik perempuan beliau, Agnes mendirikan organisasi kepramukaan untuk wanita
dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri
kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The
Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini
bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.
Tahun 1918 beliau
membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922
beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku
ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai
bahagia.
Tahun 1920
diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau
mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
• Tahun 1924 Jambore II
di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
• Tahun 1929 Jambore
III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
• Tahun 1933 Jambore IV
di Godollo, Budapest, Hongaria
• Tahun 1937 Jambore V
di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
• Tahun 1947 Jambore VI
di Moisson, Perancis
• Tahun 1951 Jambore
VII di Salz Kamergut, Austria
• Tahun 1955 Jambore
VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
• Tahun 1959 Jambore IX
di Makiling, Philipina
• Tahun 1963 Jambore X
di Marathon, Yunani
• Tahun 1967 Jambore XI
di Idaho, Amerika Serikat
• Tahun 1971 Jambore
XII di Asagiri, Jepang
• Tahun 1975 Jambore
XIII di Lillehammer, Norwegia
• Tahun 1979 Jambore
XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
• Tahun 1983 Jambore XV
di Kananaskis, Alberta, Kanada
• Tahun 1987 Jambore
XVI di Cataract Scout Park, Australia
• Tahun 1991 Jambore
XVII di Korea Selatan
• Tahun 1995 Jambore
XVIII di Belanda
• Tahun 1999 Jambore
XIX di Chili, Amerika Selatan
• Tahun 2003 Jambore XX
di Thailand
• Tahun 2007 Jambore
XXI di Hylands Park Inggris
• Tahun 2011 Jambore
XXII di Rikaby, Swedia
• Tahun 2015 Jambore
XXIII di Kirarahama, Jepang
Tahun 1914 beliau
menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun
1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat
sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan
Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk
Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London,
Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke
Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke
Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 Kepala
Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris).
Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965
diganti oleh R.T. Lund, 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai
Sekjen.
Biro Kepramukaan
sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina,
Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London
dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
C.
Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia
Pendidikan Kepramukaan
di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang
merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
1. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell
yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk
Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu
dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia
dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan
Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin
gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia
Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul
bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders
Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche
Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda
menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau
Kepanduan.
Dengan meningkatnya
kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi
kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra)
bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931
terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI
(Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan
Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk
Keibondan, Seinendan dan PETA.Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah
Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai
satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961
kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun
dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13
September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan
yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO
(Persatuan Kepanduan Indonesia). Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi
membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan
dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang
terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo
menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan
menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada
tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini
gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di
wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan,
sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan
pramuka dilarang keberadaannya.
2. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam
Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan
kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak
membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan
pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke
desa.
Kemajuan Gerakan
Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat,
dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 %
penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961
Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di
bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.
Maka tahun 1966 Menteri
Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan
Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara,
Dirgantara dan Bahari.
Untuk menghadapi problema
sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi
bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi
gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi.
Kemudian perkembangan
gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan
kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
3. Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir
pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan
Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar
tahun 1960.Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah
perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak
sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul
pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3
Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam
ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar
pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang
kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan
menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30).
Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme
(Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi
kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris
MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan
kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah
Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan
aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada
dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk
panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof.
Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi
dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu
pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961
tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan
Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada
tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan
atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih
dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun
1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota
Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A.
Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah
yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan
Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
4. Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka
ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato
Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili
organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di
Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN
PRAMUKA
• Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun
1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan
Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan
menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia,
serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman,
petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan
tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan
Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di
lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN
KERJA.
• Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di
Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan
Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
• Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana
Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang
didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini
terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian
disebut sebagai HARI PRAMUKA.
5. Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada
tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi
Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh
karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus
dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan
Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun
dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan
45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam
realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14
Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota
itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota
Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno,
Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua
II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai
Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara
resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus
1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di
Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel
Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan
berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota
Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah
tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional
Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir
Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai
HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota
Gerakan Pramuka.
6. Gerakan Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka
Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan
singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka
berkarya.
“Pramuka” merupakan
sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka
Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain
yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis
Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud
“kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan
yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan
bangsa Indonesia.
a. Sifat
Lambang Pramuka
Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri baju pramuka (untuk
wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah kanan baju
pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung sebelah kiri,
sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan kemeja.
Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan di
lengan kanan baju Pramuka.
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia
tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau
ciri khas, yaitu :
• Nasional, yang berarti suatu organisasi yang
menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya
itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
• Internasional, yang berarti bahwa organisasi
kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa
membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
• Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat
dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang
dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode
Kepanduan.
b. Fungsi
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di
sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena
itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan
yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja
kegiatan menarik.
2. Pengabdian bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa
kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan
keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban
untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan
organisasi.
3. Alat ( means ) bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan
alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga
alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan
kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu
sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.
a. Tujuan
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan
pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa
dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
• anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan
beragamanya.
• anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan
dan keterampilannya.
• anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat
fisiknya.
• anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga
negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna,
yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut
merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan
oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan
tersebut.
D.
Tugas Pokok
Tugas pokok Gerakan
Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda
Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga
kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu
menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan
pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan,
kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
Karena kepramukaan
bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan
kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam
Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka ikut dalam
membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan
segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup
dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader
pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus
memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk
orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada
satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang
diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.
a.
Kelompok umur dan tingkatan
1. Kelompok umur
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam
kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
• Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka
Siaga
• Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka
Penggalang
• Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka
Penegak
• Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka
Pandega
Ada juga Kelompok
Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam
kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang
memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil
bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih,
Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
2. Tingkatan
Tingkatan dalam
kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya,
kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk
Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga
Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega
hanya satu tingkatan.
• Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu,
Siaga Tata.
• Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu,
Penggalang Rakit, Penggalang Terap
• Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara,
Penegak Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan
Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam
kepramukaan.
BalasHapusInilah Saatnya Menang Bersama Legenda QQ
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games boss !!!
CAPSA SUSUN | PLAY POKER | BANDAR POKER | BandarQ | Domino99 | AduQ | SAKONG Terbaik
Keunggulan Legenda QQ :
- MINIMAL DEPO & WD 20.000
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24 JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!
Contact Us :
+ website : legendapelangi.com
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9
bolavita.pw kerja sama untuk pasaran bola asian games 2018
BalasHapusmelihat skor bola asianbookie
membaca pasaran olahraga asianbookie bandar
http://agenpialadunia2018-blog.logdown.com/posts/7805161-pasaran-asianbookie-asian-games-2018-jakarta-palembang
Izin copas makasih ka
BalasHapus