Keutamaan-Keutamaan Dalam Menjalankan Ibadah Puasa



Assalamualaiku rakan-rakan semua, sungguh senang rasanya kita telah berjumpa kembali di bulan yang suci ini yaitu bulan Ramadhan, inilah saatnya kita untuk lebih mempereratkan diri lagi dengan Sang Pencipta, berlomba-lomba dalam menambah taqwa dan keimanan, serta meminta ampunannya atas dosa-dosa kita. Dalam bulan Ramadhan ini kita diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh, setiap harinya dalam bulan ramadhan ini kita akan berpuasa dengan tidak makan dan minum dari Imsak (sepuluh menit sebelum adzan pertama Subuh) sampai saat berbuka pada Maghrib sore harinya. Ya, kita semua pasti telah melaksanakannya setiap tahunnya, juga puasa-puasa sunnah lainnya pada waktu tertentu, namun izinkan saya sedikit mengulas tentang keutamaan-keutamaan dalam menjalankan ibadah puasa yang hukumnya wajib di laksanakan ini dari waktu sahur sampai sahur kembali.

1. Sahur

            Yang pertama kita mulai dari sahur. Sahur adalah elemen penting dalam ibadah puasa, terdapat banyak berkah dalam makan sahur. Memakan sahur sunnah hukumnya dan dianjurkan untuk diakhirkan (memakan sahur saat mendekati waktu imsak/batas akhir untuk makan sahur), waktu imsak biasanya sepuluh menit sebelum adzan subuh pertama.
Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya:
Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih)

            Ada beberapa keutamaan dalam makan sahur, ini tergambar dari beberapa  sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam:
1. “Sahur itu adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya meskipun hanya meminum seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR Ahmad).
2. “Bersahurlah kalian karena sesungguhnya dalam sahur itu ada berkah.” (HR Bukhari)
3. “Para sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang paling cepat berbuka dan paling lambat makan sahur.” (Al-Hadis).
4. “Tiga hal yang termasuk akhlak para Rasul, yaitu menyegerakan berbuka puasa, mengakhirkan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada waktu salat.” (HR Thabrani)

2. Berbuka

          Kurang lebih sudah 14 jam lamanya kita menahan lapar dari tidak makan dan minun, dan dimana kita telah menjalaninya dengan diiringi kegiatan-kegiatan ibadah dan amalan yang di wajibkan serta yang di sunnahkan, tibalah saatnya dimana seluruh umat islam di dunia berbahagia, waktunya bagi hamba-hamba Allah SWT untuk berbuka puasa, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
            “Orang yang berbuka puasa mempunyai dua kebahagiaan yang bisa ia rasakan; kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-nya karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan di dalam kitab Majaalisu Syahri Ramadhaan, ‘Kebahagiaan ketika berbuka maksudnya adalah karena ia merasa senang atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya, yaitu bisa melaksanakan puasa yang merupakan salah satu bentuk amal shalih yang paling utama. Betapa banyak manusia yang tidak memperoleh nikmat tersebut sehingga mereka tidak berpuasa. Ia juga merasa senang atas makanan, minuman dan jima’ yang kembali dihalalkan Allah baginya, setelah sebelumnya diharamkan pada saat berpuasa.

Adapun kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya adalah ia senang dengan ibadah puasanya ketika ia mendapat balasannya di sisi Allah secara utuh pada saat ia jauh membutuhkannya, ketika dikatakan, “Di mana orang-orang yang berpuasa?” Mereka pun dipersilahkan masuk ke pintu surga dari pintu ar-Rayyan yang tidak akan dimasuki oleh seorang pun selain mereka.”

Adapun Beberapa Sunnah saat Berbuka Puasa Sebagai Berikut:

1. Bersegeralah Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa tiba saat matahari telah tenggelam, baik dengan menyaksikannya secara langsung atau berdasarkan informasi dari orang yang terpercaya melalui pengumandangan adzan Maghrib atau hal lainnya

Ketika waktu berbuka telah tiba, maka bersegeralah berbuka puasa. Sebagaimana hadits dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu bahwa,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
            “Orang-orang (umat Islam) senatiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan dari Sahal ibn Sa’ad bahwa,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
            “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari).

2. Makan Kurma atau Seadanya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan beberapa biji ruthab (kurma masak yang belum jadi tamr) sebelum shalat Maghrib, jika tidak ada beberapa biji ruthab, maka cukup beberap biji tamr (kurma kering), jika itu tidak ada juga, maka beliau minum beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits Hasan Shahih)

Hendaknya berbuka puasa dengan kurma masak atau kering, dengan jumlah yang ganjil. Misalnya tiga, lima atau tujuh. Adapun jika tidak ada, maka berbuka puasa hanya dengan air pun tak mengapa.

3. Setelah Berbuka, Jangan Lupa Panjatkan Doa

Rakan-rakan semua, hendaknya kita manfaatkan waktu berbuka untuk memperbanyak doa. Karena berdoa pada waktu berbuka puasa adalah salah satu waktu di mana doa yang dipanjatkan dijanjikan akan dikabulkan Allah (HR. Ibnu Majah).

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Dahulu apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau biasa berdoa dengan:
 “Dzahaba zh- zhama-u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru insyaa Allah.”
Artinya:
            “Telah hilang rasa haus dahaga, dan urat-urat telah basah, dan pahala akan kita peroleh, insyaa Allah.” (HR. Abu Daud)
Kesalahan-kesalahan Seputar Berbuka Puasa
1. Tidak menyegerakan berbuka puasa, padahal waktunya telah tiba.
2. Menanti waktu berbuka puasa dengan kegiatan yang sia-sia, bahkan melanggar syariat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan yang terlarang, maka Allah tidak butuh (atas perbuatannya meskipun) meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari)
“Puasa bukanlah dari makan, minum semata, tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim)
3. Makan dan Minum dengan Berlebihan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk berbuka puasa dengan makanan yang sederhana. Seadanya saja. Tidak berlebihan-lebihan, atau bahkan sampai memaksakan diri.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al-A’raf: 31)
4. Melalaikan Adab Makan.
Bersegera untuk berbuka puasa, bukan berarti kita boleh lalai berdoa sebelum makan. Bukan berarti boleh makan dan minum dengan tergesa-gesa. Saat kita berbuka puasa, berusahalah untuk tetap menjaga adab dan sunnah dalam makan dan minum. Seperti berdoa, duduk ketika makan-minum, tidak meniup makanan, dll.
5. Melalaikan Shalat Maghrib.
            Banyak dari kita berbuka puasa dengan menyantap makanan berlebihan, sehingga kita menjadi malas melaksanakan ibadah shalat maghrib setelah berbuka akibat kekenyangan, dan ini adalah sebuah perbuatan yang buruk. Sebaiknya saat berbuka kita berbuka dengan memakan beberapa kurma dan segelas air minum, lalu melaksanakan shalat maghrib terlebih dahulu, satelah itu baru kita dapat melanjutkan berbuka dengan makanan berat.
6. Mengisi Acara Berbuka Dengan Maksiat.
Makan bersama (makan berjama’ah) memang merupakan bagian dari sunnah Rasulullah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” (HR. Abu Dawud. Hasan)
            Namun kebanyakan di zaman sekarang, acara buka bersama yang banyak dilakukan berisi kemaksiatan dan penyimpangan. Misalnya ikhtilat, pacaran, musik, makanan yang berlebihan, sampai dengan melalaikan waktu shalat Maghri

 3. Shalat Tarawih

Shalat Sunnah Tarawih merupakan shalat sunnah yg dikerjakan di malam hari setelah Shalat Isya di Setiap bulan Ramadhan yang merupakan bulan penuh berkah dan diwajibkan atas kamu seorang muslim untuk melaksanakan atau menunaikan Puasa selama satu bulan penuh.

Untuk Hukum Mengerjakan Shalat Tarawih sendiri ialah Sunnah Muakkad yg bisa di artikan Sunnah yg sangat diutamakan atau diharuskan untuk dikerjakan setiap umat Muslim di seluruh dunia karena Shalat Sunnah Tarawih bisa menjadi pelengkap puasa kita.

Jumlah Raka’at Shalat Tarawih yg dikerjakan ialah 22 Raka’at dan ditambah 1 Witir di akhir Shalat Tarawih dan cara Shalat Tarawih sendiri lebih baik dikerjakan secara Berjamaah walaupun jika dikerjakan sendiri pun masih boleh.

Kemudian untuk Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan sendiri banyak sekali, yang antara lain bisa menghapus segala macam dosa, Diampuni segala dosa – dosanya jika dilakukan dg khusyu, memperoleh pahala yg sangat banyak karena Bulan Ramadhan merupakan Bulan yg penuh berkah dan Dikabulkan segala macam doa – doa anda karena waktu yg mustajab ialah Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan.

Shalat ini dinamakan tarawih yang artinya istirahat karena orang yang melakukan shalat tarawih beristirahat  setelah melaksanakan shalat empat raka’at. Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam. Akan tetapi shalat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. Jadi, shalat tarawih ini adalah shalat malam yang dilakukan di bulan Ramadhan.

Keutamaan Shalat Tarawih

1. Akan Mendapatkan Ampunan Dosa Yang Telah Lalu.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi.

Hadits ini memberitahukan bahwa shalat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau alasan lainnya.

Yang dimaksud “pengampunan dosa” dalam hadits ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil berdasarkan tekstual hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun An Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil.

2. Shalat Tarawih Bersama Imam Seperti Shalat Semalam Penuh.

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih secara berjama’ah dan mengikuti imam hingga selesai.

3. Shalat Tarawih Adalah Seutama-utamanya Shalat.

Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu. Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dilakukan secara berjama’ah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih.

4. Membaca Al-Qur’an (Tilawah)

Ayat Al-Qur’an diturunkan pertamakali pada bulan Ramadhan. Maka tak heran jika Rasulullah SAW sering dan lebih banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan-bulan lain. Membaca Al-Qur’an dapat dilaksanakan setelah shalat tarawie juga pada waktu-waktu lainnya.

Imam Az-Zuhri berkata, “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.” Bacalah dengan tajwid yang baik dan tadabburi, pahami, dan amalkan isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang berkah.

Buatlah target untuk diri rakan sendiri. Jika di bulan-bulan lain kita khatam membaca Al-Qur’an dalam sebulan, maka misalnya di bulan Ramadhan kita bisa memasang target dua kali khatam. Lebih baik lagi jika ditambah dengan menghafal satu juz atau surat tertentu. Hal ini bisa juga dijadikan program unggulan bersama keluarga.

5. Shalat Tengah Malam

            Untuk menambah amalan dan juga meminta ampunan kepada  sang pencipta kita dapat melaksanakan Shalat tengah malam, adapun shalat tengah malam yang dapat dilakukan adalah Shalat Sunah Tahajjud.

1. Shalat Sunah Tahajjud

            Shalat Sunah Tahajud sendiri ialah Shalat Sunah yg dikerjakan pada malam hari setelah bangun tidur dengan jumlah Raka’at minimal 2 Raka’at dan maksimal tidak terbatas yang masing –  masing pada Raka’at kedua di barengi dengan Salam.

            Kemudian waktu mengerjakan Shalat Sunah Tahajud dilakukan hanya pada malam hari setelah Shalat Isya sampai masuk waktu shalat subuh dan cara Shalat Tahajud sendiri dilakukan setelah rakan tertidur atau bangun tidur walaupun tidur rakan hanya sebentar sekali, Sehingga jika rakan mengerjakan Shalat Sunah Tahajud ini sebelum rakan tidur dahulu maka bisa dipastikan bahwa Shalat tersebut hanya shalat sunah biasa (witir) bukan Shalat Sunah Tahajud.

            Manfaat Shalat Tahajud diatas sudah di terangkan oleh Firman Allah SWT dalam Surat Bani Israil ayat 79 yg berbunyi: “Hendaknya kamu gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat Sunat tahajud, sebagai shalat sunah untuk dirimu, mudah – mudahan Alloh (Tuhan) akan membangkitkan engkau dg kedudukan yg lebih baik” (S. Bani Israil, Ayat ; 79).

6. Kembali Ke Sahur Lagi

            Setelah kita menjalani ibadah puasa seperti penjelasan di atas, kita kembali bertemu dengan waktu sahur pada hari berikutnya dan kembali berpuasa pada hari-hari berikutnya dalam satu bulan penuh bulan Ramadhan. Dan kepada rakan-rakan semua juga termasuk saya dan anda, semoga kita semua mendapatkan berkah yang melimpah dalam bulan suci ramadhan ini dan dihapus segala dosa yang telah kita kerjakan, Amin..

7. Terakhir

            Semoga dengan apa yang saya tulis di atas dapat bermanfaat untuk kita semua, mohon maaf atas segala kesalahan kata dan penulisan, sesungguhnya saya masih dalam tahap belajar dan masih banyak yang perlu saya perbaiki dan dalami, dan mohon penjelasan dan pencerahannya bila ada kata-kata maupun kalimat yang perlu di ubah dan diperbaiki. Saya ucapkan terima kasih banyak atas kesudiannya untuk membaca tulisan sederhana ini, salam sejahtera untuk kita semua, 
Wabillahitaufiq Walhidayah..

Assalamualaikum, Wr. Wb.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar